![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE1TubMTx_PmBnGHxuDhdfSefML30Ts0WlJuMlWMkr9WFQLUrMdkv0H5yxPdcBl8k24imTUIbbjG1DLhq_lwbk2mwCphZb-jGw8tjtTDodiAsmF7zi8yh0bjp9MtxCL_FS-xLq7UMlC0U/s320/011849500_1451805374-20160103_donald_trump_dan_kelompok_somalia.jpg)
Al-Shabab mengutip video Trump saat ia berpidato melontarkan larangan
muslim untuk masuk ke AS. Dalam video rekrutan itu kelompok teroris
menyebut miliuner properti mengeksploitasi kebencian rasial dalam
sejarah diskriminasi muslim di AS.
Rekaman tersebut berdurasi 52 menit, mengompilasi arsip pidato
pemimpin Al-Shabab, Anwar al-Awlaki, mengatakan kepada kaum muslim di AS
untuk memilih antara meninggalkan negeri Paman Sam menuju negara Islam
atau berjuang di dalam negeri AS. al-Awlaki adalah warga AS yang
membelot ke Somalia dan tewas ditembak drone pada 2011.
Dalam rekaman itu, ia mengatakan Muslim Barat akan menghadapi 'awan hitam di cakrawala'.
"Kemarin, Amerika adalah tanah perbudakan, pemaksaan, pembantaian dan
Ku Klux Klan, dan besok, Amerika akan menjadi tanah diskriminasi agama
dan kamp konsentrasi," kata al-Awlaki, sepeti dilansir dari The Telegraph.
Pihak media propaganda itu menggabungkan arsip pidato al-Awlaki beberapa tahun lalu dengan video Trump sesaat penembakan massal San Bernandino menewaskan 14 orang pada awal Desember 2015.
Rekaman itu didistribusikan lewat Twitter pada Jumat 1 Januari 2016
oleh al-Kataib Media Foundation, sebuah organisasi militan, seperti
dilansir dari Reuters, Sabtu 2 Januari 2016.
Tak hanya mengompilasi pidato al-Awlaki dan Donald Trump, Al-Shabab juga menggabungkan gambar penembakan remaja oleh polisi AS dan angka statistik pendeportasian Muslim dari AS.
Kelompok teroris ini juga sudah menyasar negara tetangga. Pada April
2015, Al-Shabab menewaskan 150 orang di kampus Universitas Garissa di
Kenya.
Sumber: Liputan6
No comments:
Post a Comment